FOREWORD
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh
Peace to us all
Welcome to meet online learning (cyber universities), which makes it easy for you to study while working (learning while doing). Not tied to place and time, anywhere and anytime. As long as you have the motivation to learn, from wanting to be able and finally succeeding. Hopefully!
Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh
Jakarta, March 2, 2020
ONLINE LEARNING, BEINGS ON SESSION 3 MEETINGS, UP TO SESSION 7 MEETINGS
Section
Open allClose all
Instructions: Clicking on the section name will show / hide the section.
- 1
Pertemuan 1 :
2 March - 8 March - 2
Pertemuan 2 :
9 March - 15 March** Sudah Terlaksana ** - 3
Pertemuan 3 :
16 March - 22 MarchDiscussion Forum
The euphoria of reform is one of the challenges of the transformation of Pancasila ideological values in the midst of people's lives which have actually changed. The existence of the reform era occurred simultaneously with the era of the industrial revolution 4.0 and globalization of the world. Significant changes have taken place, for example from an indirect democratic system to a direct democracy in Regional Elections and Presidential Elections, regional autonomy from a centralized government system to decentralization, from limitations on certain matters to transparent openness, and so forth. Changes occur so fast, it can be illustrated as "driving a car at high speed, but not supported by sufficient skills for the driver, also not supported by a good road and bridge infrastructure," then it could be that once a time the car could have walked out of the corridor and had an accident . What is your opinion with the conditions described in the description above, give rational and basic arguments!
Forum Diskusi
Eufora reformasi salah satu tantangan berjalannya transformasi nilai-nilai ideologi Pancasila ditengah-tengah kehidupan masyarakat yang sebenarnya sudah serba berubah. Eksistensi era reformasi terjadi secara bersamaan dengan era revolusi industri 4.0 dan globalisasi dunia. Perubahan yang nyata terjadi, misalnya dari sistem demokrasi yang tidak langsung menjadi demokrasi lansung dalam Pemilihan Kepala Daerah dan Pemilihan Presiden, otonomi daerah dari sistem pemerintahan sentralisasi kepada desentralisasi, dari adanya pembatasan hal-ikhwal tertentu menjadi keterbukaan yang transparan, dan lain sebagainya. Perubahan terjadi begitu cepati, dapat diilustrasikan seperti “mengendari mobil dengan kecepatan tinggi, tetapi tidak didukung oleh keketampilan yang cukup untuk pengemudi, juga tidak didukung oleh imprastruktur jalan dan jembatan bagus,” maka bisa saja sekali waktu mobil dapat saja berjalan keluar koridor dan terjadi kecelakaan. Bagaimana pendapat anda dengan kondisi yang dipaparkan pada uraian di atas, berikan argumentasi yang rasional dan mendasar!
- 4
Pertemuan 4 :
23 March - 29 MarchDiscussion Forum
In the Preamble of the 1945 Constitution of the State of Indonesia, 4 paragraphs contained statements of the determination of the determination of the Indonesian people to determine the struggle and fate of the Indonesian nation in the next period, and participate in world peace that oppose forms of colonialism or colonialism on this earth. In the 4th paragraph, a series of the basic structure of the Indonesian State, namely Pancasila, is stated, with the following arrangement:
1. The Almighty God
2. Just and civilized humanity
3. Indonesian Unity
4. Democracy led by wisdom, wisdom in consultation / representation
5. Social Justice for all Indonesian People
This Pancasila sequence is legal and right which then becomes the basis of the Republic of Indonesia, which has a constitutional position and has been agreed upon by the Indonesian Nation in the session of the Indonesian Independence Preparatory Committee, as the National Committee, which is the representative of all Indonesian people. "Thus, the history of the struggle of the Indonesian Nation did not stop until that time. Likewise, in applying and basing the Foundation of the Indonesian State, Pancasila, in the future life of the Indonesian Nation. " You are asked to explain in an argumentative way, what are the meanings of bold statements, beginning and ending with quotation marks!
Forum Diskusi
Di dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Indonesia tahun 1945 tersebut, terkandung 4 alinea-alinea yang berintikan pernyataan kebulatan tekad Bangsa Indonesia dalam menentukan perjuangan dan nasib bangsa Indonesia pada masa selanjutnya, dan berperan serta dalam perdamaian dunia yang menentang bentuk-bentuk pejajahan ataupun kolonialisme di muka bumi ini. Pada Alinea ke–4, dinyatakana rangkaian susunan Dasar Negara Indonesia, yakni Pancasila, dengan susunan sebagai berikut :1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat, kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan
5. Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia
Urutan Pancasila inilah yang sah dan benar yang kemudian menjadi Dasar Negara Republik Indonesia, yang mempunyai kedudukan konstitusional dan telah disepakati oleh Bangsa Indonesia dalam sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia, sebagai Komite Nasional, yang merupakan perwakilan dari seluruh bangsa Indonesia. “Dengan demikian, maka perjalanan sejarah perjuangan Bangsa Indonesia, tidak berhenti hingga masa tersebut. Begitu pula dalam menerapkan dan melandaskan Dasar Negara Indonesia, Pancasila, dalam peri kehidupan Bangsa Indonesia pada masa selanjutnya.” Anda diminta untuk menjelaskan secara argumentatif, apa maksud kalimat pernyataan yang bertuilsan tebal, yang di awali dan diakhiri dengan tanda kutif!
- 5
Pertemuan 5 :
30 March - 5 AprilDiscussion Forum
The dynamics of Pancasila in its history have experienced ups and downs whose conditions are highly dependent on the political and government conditions that existed in the era or era. Nevertheless, Pancasila does not belong to or are influenced by an era of government or regime. Likewise, it is not an ornament or tool used to bring down the current regime or government, Pancasila is also not a representation of a group of people or groups of people in its era. As the State Foundation, Pancasila is a pillar supporting a magnificent architectural building called Indonesia. This means that as long as or as long as the State of Indonesia exists, Pancasila always accompanies its growth and journey. The regime of a government will change with time, so will the era of government, but Pancasila as the Foundation of the State will still exist and will not accompany the departure of a certain regime or government order. You are asked to provide an explanation of the dynamics of the Pancasila in the era of the old order, the new order and the era of reform what distinguishes the understanding and implementation of the values of Pancasila in each era!
Forum Diskusi
Dinamnika Pancasila dalam sejarahnya telah mengalami pasang surut yang kondisinya sangat tergantung pada kondisi politik dan pemerintahan yang ada pada jaman atau eranya. Meskipun demikian, Pancasila bukan merupakan milik atau dipengaruhi oleh suatu era pemerintahan atau rejim. Demikian pula bukan merupakan ornament atau alat yang digunakan untuk menjatuhkan rejim atau pemerintahan yang sedang berjalan, Pancasila juga bukan merupakan representasi dari segolongan orang atau sekelompok orang pada jamannya. Sebagai Dasar Negara, Pancasila merupakan pilar penyangga suatu bangunan arsitektural yang megah yang bernama Indonesia. Ini berarti selama atau sepanjang Negara Indonesia ada, Pancasila selalu menyertai pertumbuhannya dan perjalanannya. Rejim suatu pemerintahan akan berganti-ganti bersamaan dengan berjalannya waktu, demikian pula era pemerintahan, namun Pancasila sebagai Dasar Negara akan tetap ada dan tidak akan menyertai kepergian suatu rejim tertentu atau orde pemerintahan tertentu. Anda diminta untuk memberikan penjelasan tentang dinamika Pancasila pada era orde lama, orde baru dan era reformasi apa yang membedakan pemahaman dan implementasi nilai-nilai Pancasila di setiap era tersebut!!
- 6
Pertemuan 6 :
6 April - 12 AprilDiscussion Forum
The application of Pancasila as a basis for the state continues to face various challenges. The application of the values of Pancasila is no longer faced with the threat of rebellions that want to replace Pancasila with other ideologies, but rather it is confronted with the conditions of people's lives that are colored by a completely free life. The freedom that colors the lives of Indonesian people today includes various forms ranging from freedom of speech, organization, expression and so on. This freedom on the one hand has a negative impact that is detrimental to the Indonesian people themselves. Many negative things that arise as a result of the application of the concept of freedom without limits, such as the emergence of promiscuity, unethical communication patterns can trigger divisions, and so on. Another challenge in implementing Pancasila in the reform era is the declining sense of unity and unity among fellow citizens of the nation at this time, acts of violence that serve as a tool to resolve problems and so on. These events have claimed many lives among fellow citizens in the life of the community, as if the concept of nationalism based on Pancasila values which prioritizes harmony has disappeared from the lives of Indonesian people. In your opinion, what is the main constitutional source that causes the change towards liberalism?
Forum Diskusi
Penerapan Pancasila sebagai dasar negara terus menghadapi berbagai tantangan. Penerapan nilai-nilai Pancasila tidak lagi dihadapkan pada ancaman pemberontakan-pemberontakan yang ingin mengganti Pancasila dengan ideologi lain, akan tetapi lebih dihadapkan pada kondisi kehidupan masyarakat yang diwarnai oleh kehidupan yang serba bebas. Kebebasan yang mewarnai kehidupan masyarakat Indonesia saat ini meliputi berbagai macam bentuk mulai dari kebebasan berbicara, berorganisasi, berekspresi dan sebagainya. Kebebasan tersebut di satu sisi mempunyai dampak negatif yang merugikan bangsa Indonesia sendiri. Banyak hal negatif yang timbul sebagai akibat penerapan konsep kebebasan yang tanpa batas, seperti munculnya pergaulan bebas, pola komunikasi yang tidak beretika dapat memicu terjadinya perpecahan, dan sebagainya. Tantangan lain dalam penerapan Pancasila di era reformasi adalah menurunnya rasa persatuan dan kesatuan diantara sesama warga bangsa saat ini , tindak kekerasan yang dijadikan sebagai alat untuk menyelesaikan permasalahan dan sebagainya. Peristiwa-peristiwa tersebut telah banyak menelan korban jiwa antar sesama warga bangsa dalam kehidupan masyarakat, seolah-olah wawasan kebangsaan yang dilandasi oleh nilai-nilai Pancasila yang lebih mengutamakan kerukunan telah hilang dari kehidupan masyarakat Indonesia. Menurut Saudara apa sumber utama secara konstitusional yang menyebabkan terjadinya perubahan kearah liberal tersebut?
- 7
Pertemuan 7 :
13 April - 19 AprilDiscussion Forum
The dynamics of the problem of applying Pancasila as a basis for the state continues to face various problems. The application of Pancasila is no longer faced with the threat of rebellions that want to replace Pancasila with other ideologies, but rather it is confronted with the conditions of people's lives that are colored by a completely free life. The freedom that colors the lives of Indonesian people today includes various forms ranging from freedom of speech, organization, expression and so on. This freedom on the one hand has a negative impact that is detrimental to the Indonesian people themselves. Many negative things that arise as a result of the application of the concept of freedom without limits, such as the emergence of promiscuity, unethical communication patterns can trigger divisions, and so on. Another challenge in implementing Pancasila in the reform era is the decline in the sense of unity and unity among fellow citizens of the nation at this time, acts of violence that serve as a tool to resolve problems and so on. These events have claimed many lives among fellow citizens in the life of the community, as if the concept of nationalism based on Pancasila values which prioritizes harmony has disappeared from the lives of Indonesian people. Explain what is the main cause of the dynamics of the application of Pancasila values that have come out of the values of Pancasila itself! Give an example !!
Forum Diskusi
Dinamika masalah penerapan Pancasila sebagai dasar negara terus menghadapi berbagai masalah. Penerapan Pancasila tidak lagi dihadapkan pada ancaman pemberontakan-pemberontakan yang ingin mengganti Pancasila dengan ideologi lain, akan tetapi lebih dihadapkan pada kondisi kehidupan masyarakat yang diwarnai oleh kehidupan yang serba bebas. Kebebasan yang mewarnai kehidupan masyarakat Indonesia saat ini meliputi berbagai macam bentuk mulai dari kebebasan berbicara, berorganisasi, berekspresi dan sebagainya. Kebebasan tersebut di satu sisi mempunyai dampak negatif yang merugikan bangsa Indonesia sendiri. Banyak hal negatif yang timbul sebagai akibat penerapan konsep kebebasan yang tanpa batas, seperti munculnya pergaulan bebas, pola komunikasi yang tidak beretika dapat memicu terjadinya perpecahan, dan sebagainya. Tantangan lain dalam penerapan Pancasila di era reformasi adalah menurunnya rasa persatuan dan kesatuan diantara sesama warga bangsa saat ini, tindak kekerasan yang dijadikan sebagai alat untuk menyelesaikan permasalahan dan sebagainya. Peristiwa-peristiwa tersebut telah banyak menelan korban jiwa antar sesama warga bangsa dalam kehidupan masyarakat, seolah-olah wawasan kebangsaan yang dilandasi oleh nilai-nilai Pancasila yang lebih mengutamakan kerukunan telah hilang dari kehidupan masyarakat Indonesia. Jelaskan apa penyebab utama terjadi dinamika penerapan nilai-nilai Pancasila yang sudah keluar dari nilai-nilai Pancasila itu sendiri! Berikan contohnya!!
- 8
Pelaksanaan UTS :
20 April - 26 AprilMidTerm Exam - 9
Pelaksanaan UTS :
27 April - 3 MayMidTerm Exam - 10
Pertemuan 8 :
4 May - 10 MayDiscussion Forum
The state organizer understands and implements Pancasila as the state ideology, it is important to know that in addition to citizens, the state organizer is an important key to a clean and authoritative government system so that the state apparatus must also understand and implement Pancasila as a state ideology consistently. Magnis Suseno stressed that the implementation of the Pancasila ideology for state administrators was a constitutional orientation of life. That is, the ideology of Pancasila is translated into various laws and regulations. There are several important elements in the position of Pancasila as the orientation of constitutional life. Willingness to respect each other in their own uniqueness, meaning that there is an agreement to jointly develop the country of Indonesia, without discrimination so that the Pancasila ideology closes the door to all exclusive ideologies that want to uniform the community according to their own ideas. Therefore, pluralism is the basic value of Pancasila to realize Unity in Diversity. This means that Pancasila must be placed as an open ideology. Explain what is meant by Pancasila can realize Unity in Diversity and as an open ideology !!
Forum Diskusi
Penyelenggara negara memahami dan melaksanakan Pancasila sebagai Ideologi negara, perlu diketahui bahwa selain warga negara, penyelenggara negara merupakan kunci penting bagi sistem pemerintahan yang bersih dan berwibawa sehingga aparatur negara juga harus memahami dan melaksanakan Pancasila sebagai ideologi negara secara konsisten. Magnis Suseno menegaskan bahwa pelaksanakan ideologi Pancasila bagi penyelenggara negara merupakan suatu orientasi kehidupan konstitusional. Artinya, ideologi Pancasila dijabarkan ke dalam berbagai peraturan perundang-undangan. Ada beberapa unsur penting dalam kedudukan Pancasila sebagai orientasi kehidupan konstitusional. Kesediaan untuk saling menghargai dalam kekhasan masing-masing, artinya adanya kesepakatan untuk bersama-sama membangun negara Indonesia, tanpa diskriminasi sehingga ideologi Pancasila menutup pintu untuk semua ideologi eksklusif yang mau menyeragamkan masyarakat menurut gagasannya sendiri. Oleh karena itu, pluralisme adalah nilai dasar Pancasila untuk mewujudkan Bhinneka Tunggal Ika.Hal ini berarti bahwa Pancasila harus diletakkan sebagai ideologi yang terbuka. Jelaskan apa yang dimaksud Pancasila dapat mewujudkan Bhinneka Tunggal Ika dan sebagai ideologi yang terbuka!!
- 11
Pertemuan 9 :
11 May - 17 MayDiscussion Forum
1. Fascism is a form of radical and authoritative nationalist ideology. Fascism is a negative connotation for various authoritarian regimes, fascists believe that a nation is an organic community that requires strong leadership, a feeling of having a single identity, in addition to believing that violence and war against the enemy are needed to keep the vitality of the nation strong. They fight for the formation of a single state (party) and reject opposition in any form. Explain why fascism is against the ideology of Pancasila!
2. The politics of liberalism is very influential on the development of the understanding of democracy and nationalism of the nations of the world. For a colonized nation, liberalism is in line with the growth of nationalism which both want the formation of a state with self-governance, that awareness grows because each nation has the right to determine its own destiny. In the field of religion, the application of the understanding of liberalism means that each individual is free to choose and determine his own religion, and wants the freedom of thought individually. In the press field, liberalist politics allows a journalist to freely publish whatever news he knows, while writers are free to express opinions and express their hearts. The general public has the right to read and judge the writings of writers and journalists themselves. Please compare with the ideology of Pancasila, what are the essential and fundamental differences? Tell!!
Forum Diskusi
1. Fasisme merupakan sebuah bentuk ideologi nasionalis yang radikal dan otoritan. Fasisme menjadi konotasi negatif untuk berbagai rezim otoriter, kaum fasis meyakini bahwa suatu kebangsaan adalah komunitas organik yang membutuhkan kepemimpinan kuat, perasaan memiliki identitas yang tunggal, di samping itu juga percaya bahwa kekerasan dan perang melawan musuh diperlukan untuk menjaga vitalitas bangsa tetap kuat. Mereka memperjuangkan dibentuknya negara (dengan) satu partai serta menolak oposisi dalam bentuk apapun .Jelaskan mengapa fasisme bertentangan dengan ideologi Pancasila!
2. Politik liberalisme sangat berpengaruh terhadap perkembangan paham demokrasi dan nasionalisme atas bangsa-bangsa di dunia. Bagi bangsa yang terjajah, liberalisme sejalan dengan pertumbuhan paham nasionalisme yang sama-sama menginginkan terbentuknya negara dengan berpemerintahan sendiri, kesadaran tersebut tumbuh karena setiap bangsa memiliki hak untuk menentukan nasibnya sendiri. Pada bidang agama, penerapan paham liberalisme berarti setiap individu bebas memilih dan menentukan agamanya sendiri, serta menghendaki adanya kebebasan berfikir secara individu. Pada bidang pers, politik liberalis memungkinkan seorang wartawan bebas memuat berita apapun yang ia ketahui, sementara para sastrawan bebas mengeluarkan pendapat dan mengutarakan isi hatinya. Masyarakat umum berhak membaca dan menilai sendiri tulisan para sastrawan dan wartawan. Silahkan bandingkan dengan ideologi Pancasila, apa perbedaan yang esensial dan mendasar? Jelaskan!!
- 12
Tidak Ada Perkuliahan :
18 May - 24 MayLIBUR Hari Raya Idul Fitri 1441 H - 13
Tidak Ada Perkuliahan :
25 May - 31 MayLIBUR Hari Raya Idul Fitri 1441 H - 14
Pertemuan 10 :
1 June - 7 JuneDiscussion Forum
The ontological basis of Pancasila is essentially that human beings possess the absolute nature of monopluralis. The main supporting objects of the Pancasila precepts are human beings, this can be explained as follows: that the Godhead is Godly, the humanity is just and civilized, which is united, the people who are led by the wisdom of wisdom in consultation / representation and who are socially just the essence is human. The basic characteristics in each precept reflect the basic characteristics of a single human being. There is a dependent relationship between Pancasila and Indonesian people, meaning the existence of nature and quality. What is your opinion about humans who have the absolute nature of monopluralis. Blush!
Forum Diskusi
Dasar ontologis Pancasila pada hakikatnya adalah manusia yag memiliki hakikat mutlak monopluralis. Objek pendukung pokok sila-sila Pancasila adalah manusia, hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut: bahwa yang berketuhanan yang Maha Esa, yang berkemanusiaan yang adil dan beradab, yang berpersatuan, yang berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusywatan/perwakilan serta yang berkeadilan sosial pada hakikatnya adalah manusia. Ciri-ciri dasar dalam setiap sila mencerminkan sifat-sifat dasar manusia yang dwi-tunggal. Ada hubungan yang bersifat dependen antara Pancasila dengan manusia Indonesia, artinya eksistensi sifat dan kualitas. Bangaimana pendapat anda tentang manusia yang memiliki hakikat mutlak monopluralis. Jekaskan!
- 15
Pertemuan 11 :
8 June - 14 JuneDiscussion Forum
Actualizing the values of Pancasila as an ethical system is a necessity for all Indonesian people who recognize that Pancasila is the ideology of the Indonesian state, including for students in carrying out their daily life activities. Thus, students are expected to develop Pancasila characteristics through the implementation of positive attitudes, such as honesty, discipline, responsibility, independence, and others. This can then make students as academic human beings who are moral with Pancasila and contribute directly to the life of the nation and state as an embodiment of citizens' responsible attitudes. This responsibility is implemented through the attitude of upholding morality and respecting applicable law. For this reason, mastery of knowledge about ethical understanding, ethical flow and understanding of the Pancasila as an ethical system is needed so that students have the skills to analyze the problems of the decline and moral decline of the Indonesian nation. You are asked to explain and give an example of a case that has to do with the implementation of the values of the fourth precepts of Pancasila: "Democracy Led by Wisdom in Representative Consultation" in accordance with the perspective of the Pancasila ethics system !!
Forum Diskusi
Mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila sebagai sistem etika merupakan suatu keniscayaan bagi seluruh bangsa Indonesia yang mengakui bahwa Pancasila adalah sebagai Ideologi negara Indonesia, termasuk bagi para mahasiswa dalam melaksanakan aktivitas kehidupannya sehari-hari. Dengan demikian, maka mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan karakter yang pancasilais melalui implementasi sikap yang positif, seperti jujur, disiplin, tanggung jawab, mandiri, dan lainnya. Hal ini kemudian dapat menjadikan mahasiswa sebagai insan akademis yang bermoral pancasila dan berkontribusi langsung dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai perwujudan sikap tanggung jawab warga negara. Tanggung jawab tersebut diimplementasikan melalui sikap menjunjung tinggi moralitas dan menghormati hukum yang berlaku. Untuk itu, diperlukan penguasaan pengetahuan tentang pengertian etika, aliran etika, dan pemahaman Pancasila sebagai sistem etika sehingga mahasiswa memiliki keterampilan menganalisis persoalan-persoalan kemerosotan dan kemunduran moral bangsa Indonesia. Anda diminta untuk menjelaskan dan memberikan satu contoh kasus yang ada kaitannya dengan implementasi nilai-nilai Pancasila sila keempat : “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawartan Perwakilan” yang sesuai dengan sudut pandang sistem etika Pancasila!!
- 16
Pertemuan 12 :
15 June - 21 JuneDiscussion Forum
Formally, the government used to socialize the values of Pancasila on the basis of TAP MPR NO II / MPR / 1978 on Guidelines on the Appreciation and Practicing of Pancasila (P4) in schools and in the community. Through the upgrading of P-4 (Guidelines for the Understanding and Practicing of Pancasila) in the BP-7 (Implementing Agency for the Implementation of Pancasila Living and Practicing Guidelines). P-4 upgrading is carried out at all levels of society ranging from school children, students, civil servants (ASN), employers and officials. However, since the 1998 reform, the MPR Decree NO II / MPR / 1978 was revoked, so that socialization was no longer carried out through P4 activities. As a result, there is a distortion in the implementation of the Pancasila ethical values in the life of the nation and state. Along with these conditions, there was also a 4.0 revolution which brought about a very fundamental change in life. The transformation of global values engulfed millennial generation, which directly slowed the acculturation of the Pancasila ethical values. In your opinion how is the best solution to anticipate and deal with these obstacles and disruptions, so that the ethical values of Pancasila can be transformed properly, efficiently and effectively by utilizing instruments from the presence of disruption disruption through the use of HP, Laptop, and other media from now on and will come!!
Forum Diskusi
Secara formal, dulu pemerintah mensosialisasikan nilai-nilai Pancasila dengan dasar hukum TAP MPR NO II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) di sekolah dan di masyarakat. Melalui penataran P-4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila) dalam wadah BP-7 (Badan Penyelenggara Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila). Penataran P-4 dilaksanakan pada seluruh lapisan masyarakat mulai dari anak sekolah, mahasiswa, PNS (ASN), pengusaha dan para pejabat. Namun sejak reformasi tahun 1998, Ketetapan MPR NO II/MPR/1978 dicabut, sehingga tidak lagi dilaksanakan sosialisasi melalu kegiatan P4. Akibatnya terjadi distorsi implementasi nilai-nilai etika Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Bersmaan dengan kondisi tersebut, terjadi juga reovolusi 4.0 yang membawa perubahan yang sangat mendasar dalam kehidupan. Transformasi nilai-nilai global melanda generasi milenial, yang secara langsung makin memperlambat pembudayaan nilai-nilai etika Pancasila. Menurut anda bagaiman solusi terbaik untuk mengantisipasi dan mengantasi persoalan hambatan dan gangguan tersebut, sehingga nilai-nilai etika Pancasila dapat ditransformasikan dengan baik, efisien dan efektif dengan memanfaatkan instrument dari keberadaan disrupsi digitial melalui penggunaan media HP, Laptop, dan lainnya mulai saat ini dan akan datang!!
- 17
Pertemuan 13 :
22 June - 28 JuneDiscussion Forum
The relationship between science and technology, culture and religion can be marked as a possibility that science and technology are not dependent on cultural and religious values, resulting in secularization which results in the progress of science and technology without being controlled by human religiosity values. This happens because some scientists who believe that science and technology have their own laws and values should not be intervened from outside, which would interfere with scientific objectivity. Then there is science and technology which places religious and cultural values only as dialogue relations when needed. Some scientists assume that science and technology do have their own laws, but also require extrenal factors (culture, ideology, and religion) to exchange ideas, but they are not binding. Pancasila as the state ideology is the crystallization of the cultural and religious values of the Indonesian people. Pancasila as the ideology of the Indonesian nation accommodates all activities of community, nation and state life, as well as scientific activities. Therefore, the formulation of Pancasila as a scientific paradigm for scientific activities in Indonesia is something that is inevitable. Because the development of knowledge that is independent of the ideological values of the nation, can actually lead to secularism, as happened in the Renaissance in Europe. The Indonesian nation has strong cultural and religious roots and has grown for a long time in people's lives so that when the development of science is not rooted in the ideology of the nation, it is the same as letting science develop without direction with an unclear orientation. What do you think if the development of science and technology ignores the values of Pancasila? Explain your opinion!!!
Forum Diskusi
Hubungan antara iptek, budaya dan agama dapat ditandai kemungkinan Iptek tidak tergantung dengan nilai-nilai budaya dan agama, menimbulkan terjadi sekularisasi yang berakibat pada kemajuan iptek tanpa dikontrol nilai-nilai religiusitas manusia. Hal ini terjadi dikarenakan beberapa ilmuwan yang meyakini bahwa iptek memiliki hukum-hukum sendiri dan tidak boleh diintervensi nilai-nilai dari luar, yang akan mengganggu objektivitas ilmiah. Kemudian ada Iptek yang menempatkan nilai agama dan budaya hanya sebagai relasi dialog ketika diperlukan saja. Sebagian ilmuwan beranggapan bahwa iptek memang memiliki hukum tersendiri, akan tetapi juga memerlukan faktor ekstrenal (budaya, ideologi, dan agama) untuk bertukar pikiran, tetapi tidak saling mengikat. Pancasila sebagai ideologi negara merupakan kristalisasi nilai-nilai budaya dan agama dari bangsa Indonesia. Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia mengakomodir seluruh aktivitas kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, begitu juga dengan aktivitas ilmiah. Oleh karena itu, perumusan pancasila sebagai paradigma ilmu bagi aktivitas ilmiah di Indonesia merupakan sesuatu yang bersifat keniscayaan. Sebab pengembangan ilmu yang terlepas dari nilai ideologi bangsa, justru dapat mengakibatkan sekularisme, seperti yang terjadi pada zaman Renaissance di Eropa. Bangsa Indonesia memiliki akar budaya dan religi yang kuat dan tumbuh sejak lama dalam kehidupan masyarakat sehingga ketika pengembangan ilmu tidak berakar pada ideologi bangsa, sama halnya dengan membiarkan ilmu berkembang tanpa arah dengan orientasi yang tidak jelas. Bagaimana pendapat anda jika pengembangan iptek mengabaikan nilai-nilai Pancasila? Jelaskan!!!
- 18
Pertemuan 14 :
29 June - 5 JulyDiscussion Forum
The effectiveness and orientation of the transformation of Pancasila values in the life of the nation and state is highly dependent on the process and learning outcomes. Therefore we need a learning system and media that can easily transform the essence and meaning of the values of Pancasila so that they can be known, understood and implemented seriously in the life of the nation and state. The essence and meaning of Pancasila values that have been understood will certainly encourage the nation's children to act and act in accordance with the rules, norms and values of the Pancasila. This means that everything that becomes the task and responsibility will be done consciously by guiding Pancasila as the ideology and basis of the Indonesian state. Thus, it is a necessity for all the children of the nation to implement the values of Pancasila in real life in society, nation and state. You are asked to provide the best ways, techniques, methods, media and technology (innovative and productive) in the perspective of the digital era Disruption 4.0, so that learning materials about Pancasila values can easily be transformed throughout the Indonesian society, so that at the same time it can be reach all regions (archipelago) of Indonesia, without having to be physically present face to face. What are your best ideas? Illustrate with words and explain !!
Forum Diskusi
Efektivitas dan evisiensi transformasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sangat tergantung dari proses dan hasil pembelajaran. Oleh karena itu diperlukan sistem dan media belajar yang dapat dengan mudah mentransformasikan esensi dan makna nilai-nilai Pancasila agar dapat diketahui, dipahami dan implementasikan secara sungguh-sungguh dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Esensi dan makna nilai-nilai Pancasila yang sudah dipahami, dipastikan akan mendorong anak bangsa untuk bersikap dan bertindak sesuai dengan aturan, norma dan nilai-nilai Pancasila. Artinya bahwa segala sesuatu yang menjadi tugas dan tanggung jawab, akan dikerjakan secara sadar dengan mempedomani Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara Indonesia. Dengan demikian, maka sudah merupakan suatu keniscayaan bagi seluruh anak bangsa untuk mengimplentasikan nilai-nilai Pancasila secara nyata dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Anda diminta untuk memberikan cara, teknik, metode, media dan teknologi yang terbaik (inovatif dan produktif) dalam perspektif era digital disrupsi 4.0, agar dapat dengan mudah bahan belajar tentang nilai-nilai Pancasila dapat ditransformasikan keseluruh lapisan masyarakat Indonesia, sehingga dalam waktu bersamaan dapat menjangkau keseluruh wilayah (archipelago) Indonesia, tanpa harus hadir secara fisik tatap muka. Apa saja gagasan terbaik anda? Ilustrasikan dengan kata-kata dan jelaskan!!!
- 19
Pelaksanaan U A S :
Ujian Akhir Semester /UAS - 20
Pelaksanaan U A S :
Ujian Akhir Semester /UAS